Senin, 09 Juli 2018

Wanita wajib tau!! masalah Menepouse

Wanita wajib tau!! masalah Menepouse

MENEPOUSE....

Gimana kabar bunda sehat kan  Terima kasih masih mengunjungi RUMAH MEDIS kita akan membahas tentang Menpouse Ada sebuah ketakutan besar ketika masa ini datang menghampiri. Menopause, satu kata yang menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar kaum wanita.

Mengapa wanita merasakan kekhawatiran ketika menepouse?
Apa sebenarnya menopause itu?
Dan apa yang harus dilakukan oleh kita agar melewati masa ini dengan bahagia?

Ketika kita memasuki usia dewasa madya (paruh baya), yaitu sekitar 40 tahun – 60 tahun, kita akan dihadapkan pada periode klimakterium.

Periode klimakterium adalah terjadinya penurunan fungsi reproduksi pada pria maupun wanita. Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Pada pria klimakterium umumnya mulai terjadi pada usia 50-55 tahun.

Masa-masa klimakterium :

a. Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.

b. Menopause adalah berhentinya haid seorang wanita.

c. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause.

Dengan demikian klimakterium tidak sama pengertiannya dengan menopause.

Klimakterium gejalanya sudah muncul sebelum menopause. Tanda-tanda datangnya periode klimakterium antara lain adalah

1. Menstruasi menjadi tidak lancar atau tidak teratur, datang dalam interval waktu. Kita mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi. Jumlah darah yang keluar saat menstruasi juga mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit, atau mungkin hanya berupa flek atau spotting. Durasi menstruasi kita juga mungkin menjadi lebih singkat.
Jika kita tidak mengalami menstruasi pada waktu yang seharusnya, pastikan kita sudah menyingkirkan kemungkinan hamil. Jika kita tidak hamil, tidak mengalami menstruasi sesuai jadwal mungkin dapat menjadi penanda dimulainya masa menopause kita. Jika kita mengalami spotting setelah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, kita mungkin harus berkonsultasi pada dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi yang lebih serius seperti kanker.

2. Hot flashes merupakan kondisi di mana kita mengalami sensasi panas, baik di bagian atas tubuh atau bahkan seluruhnya. Wajah dan leher kita mungkin dapat menjadi merah dan mungkin akan menjadi berkeringat. Intensitas hot flash dapat bervariasi mulai dari ringan hingga kuat, bahkan sampai mengganggu tidur. Kondisi ini biasa berlangsung antara 30 detik hingga 10 menit. Sebagian besar wanita mengalami kondisi ini selama satu hingga dua tahun setelah menstruasi terakhir mereka. Hot flash mungkin akan terus berlanjut setelah menopause, namun seiring dengan berjalannya waktu, kondisi ini akan semakin jarang dialami. Konsultasikan kepada dokter jika gejala yang alami sangat mengganggu aktivitas.

3. Rasa kering di vagina dan nyeri saat berhubungan.
Berkurangnya produksi estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi kelembapan lapisan tipis yang melapisi dinding vagina. Gejala yang kita alami dapat berupa rasa gatal atau panas di bagian mulut vagina. Kekeringan di daerah vagina ini dapat menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim. Untuk mengatasinya, kita dapat mencoba pelumas berbahan dasar air, atau pelembap vagina. Berkonsultasilah pada dokter apabila masih merasa tidak nyaman.

4. Insomnia atau kesulitan tidur
Selama menopause kita dapat mengalami masalah untuk tidur atau mempertahankan tidur. Kita mungkin bangun lebih pagi dari biasanya dan memiliki kesulitan untuk tidur kembali. Untuk mendapat istirahat yang cukup, cobalah berbagai teknik relaksasi dan pernapasan. Kita juga dapat berolahraga pada siang hari agar kita cukup lelah untuk tidur pada malam harinya. Hindari membuka ponsel atau komputer sebelum tidur karena cahaya biru dari gadget dapat menyebabkan sulit tidur. Mandi, membaca, atau mendengarkan lagu pelan mungkin dapat membantu agar lebih rileks. Cobalah untuk tidur pada waktu yang sama setiap malam dan hindari makanan atau minuman yang dapat mempengaruhi tidur seperti coklat, kafein, atau alkohol.

5. Masalah saluran kemih
Kesulitan menahan keinginan untuk buang air kecil merupakan hal yang wajar dialami oleh wanita menjelang menopause. Kita mungkin mengalami keinginan untuk buang air kecil walaupun kandung kemih belum penuh. Kita juga mungkin mengalami nyeri saat berkemih. Hal ini disebabkan karena selama menopause, jaringan di vagina dan saluran kemih kehilangan elastisitasnya. Selain itu, otot-otot yang mengelilingi pelvis juga melemah. Untuk menghadapinya, kita dapat minum air putih lebih sering, hindari minuman beralkohol, dan lakukan latihan kegel untuk memperkuat otot pelvis.
Penurunan kadar estrogen dalam tubuh juga dapat membuat kita lebih rentan terhadap infeksi. Beberapa wanita dapat menjadi lebih sering mengalami infeksi saluran kencing pada masa ini. Jika mengalami keinginan berkemih yang sering, atau mengalami sensasi panas saat berkemih, sebaiknya harus berkonsultasi pada dokter.

6. Penurunan gairah seksual
Penurunan kadar estrogen dapat memperlambat reaksi orgasme, memperlambat reaksi klitoris, dan menyebabkan keringnya vagina. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan menurunannya gairah seksual. Kits dapat berkonsultasi pada dokter jika penurunan gairah kita disebabkan oleh masalah lain seperti rasa nyeri saat berhubungan.

7. Gangguan suasana hati (mood)
Perubahan produksi hormon dapat mempengaruhi suasana hati wanita yang sedang menghadapi menopause. Beberapa wanita mengalami gangguan seperti cepat marah, depresi, dan suasana hati yang mudah berubah. Penting bagi kita untuk tahu bahwa perubahan hormon dapat mempengaruhi otak dan kondisi,ini sangat wajar untuk dialami.

8. Perubahan kulit dan rambut
Seiring dengan bertambahnya usia, penurunan jaringan lemak dapat membuat kulit lebih kering dan tipis. Berkurangnya estrogen juga dapat membuat rambut lebih rapuh dan kering. Hindari penggunaan produk perawatan rambut dengan bahan kimia yang terlalu kuat, karena dapat memperparah kerusakan rambut.

Setiap orang tidak sama waktunya ketika mengalami periode klimakterium, ada yang lebih cepat ada juga yang lambat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya hidup, asupan nutrisi, dan kebiasaan berolah raga. Pada umumnya sudah terjadi ketika menginjak usia 40 tahun. Sebelum terjadi periode klimakterium, kita akan melewati masa pra-klimakteris. Pada masa pra-klimakteris terjadi perubahan hormon sedikit demi sedikit.

Ciri-ciri orang yang mengalami pra-klimakteris adalah bertambahnya gairah seksual, juga semangat hidup, mirip dengan masa pubertas.
Secara psikologis, hal itu timbul karena dorongan untuk menutupi masa penuaannya, misalnya dengan mengikuti trend model baju remaja, atau memakai aksesoris yang berlebih. Beberapa tahun kemudian tibalah masa menopause, ditandai dengan berhentinya haid.

Menopause secara alamiah terjadi karena menurunnya sekresi hormon kewanitaan, terutama hormon estrogen. Penurunan ini atrofi (pengisutan) dan pengeringan mukosa vagina, sehingga sering terjadi vaginitis (radang vagina), pruritus (gatal-gatal), dispareuni (nyeri waktu hubungan seksual), dan stenosis.

Umumnya akan terjadi gangguan psikologis pada kaum wanita dalam menghadapi masa klimakterium, apalagi sudah menginjak tahap menopause, yaitu:

1. Takut kehilangan fungsi dan ekssistensi sebagai wanita.

2. Kehilangan gairah dan menurunnya fungsi seksual.

3. Khawatir tidak bisa memuaskan atau melayani suami.

4. Timbul rasa cemas kehilangan kasih sayang atau suami mencari wanita lain.

5. Kehilangan kepercayaan diri dan rendah diri.

6. Muncul ketakutan tidak bisa tampil baik mendampingi suami yang meningkat kariernya.

7. Minder ketemu orang, cenderung ingin dirumah saja.

8. Ingin mengingkari dan memprotes proses biologis yang mengarah pada ketuaan.

9. Terlampau mendramatisir proses ketuaan.

10. Merasa hidupnya kini tak mengandung harapan dan dilupakan orang.

11. Merasa sudah diambang kematian sehingga kehilangan gairah hidup.

12. Mencari perhatian dari orang-orang sekitarnya.

Gangguan psikologis ini sering juga diiringi dengan munculnya sifat anti sosial, sehingga menimbulkan konflik dengan orang-orang di sekitarnya. Misalnya, menjadi lebih cerewet, mudah tersinggung, pemarah, dendam, dan ingin dijadikan fokus perhatian.

Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak negatif dari periode klimakterium, bisa melakukan beberapa hal, yaitu :

a. Menerima dengan ikhlas terjadinya proses penuaan dalam diri kita, sebagai proses alamiah yang akan dialami oleh semua orang.

b. Lebih mendekatkan diri kepada Allah, dengan memperbanyak ibadah. Salah satunya menghafalkan Al Quran, interaksi yang baik dengan al Quran membuat hati menjadi lebih tenang.

c. Melakukan dialog dengan suami tentang terjadinya klimakterium, cari solusi bersama agar kehidupan tetap berjalan baik.

d. Berusaha agar hubungan suami-istri tetap berjalan dengan harmonis.

e. Senantiasa berpikir positif dan menjauhkan diri dari prasangka buruk pada orang lain.

f. Menikmati kondisi kehidupan yang ada dengan mensyukuri nikmat yang sudah Allah SWT anugerahkan.

g. Menyalurkan konflik intrapsikis dalam berbagai kegiatan sosial dan intelektual, aktif dalam organisasi sosial, kegiatan keagamaan.

h. Kembali menekuni hobi, yang mungkin sudah lama ditinggalkan karena sibuk merawat anak. Sekarang banyak waktu luang, manfaatkan dengan menekuni hoby yang membuat kita senang dan bahagia.

i. Tetap menjaga perawatan diri, walaupun sudah tua tetap cantik dan menarik dipandang suami.

j. Mencari kesibukan yang bermanfaat untuk diri sendiri juga untuk orang lain, misalnya menjadi relawan Posyandu, Panti asuhan, Rumah singgah.

Semoga bermanfaat 😉

Bidan Oveeta_29

Senin, 09 April 2018

KANKER SERVIK (kanker leher rahim)

KANKER SERVIK (kanker leher rahim)


KANKER SERVIK (kanker leher rahim)
Setiap wanita harus waspada terhadap kanker serviks. Di Indonesia penyakit ini masih menjadi urutan teratas penyebab kematian bagian wanita.
Mencegah terjadinya kenker seviks sangat penting dilakukan. Untuk itu kita harus memahami penyakit ini, sehingga upaya -uoaya pencegahannya dapat kita lakukan secara maksimal.
Seringkali kita mendengar kanker serviks, namun sebenarnya apa itu pengertiannya secara ilmiah.
Kanker serviks adalah
kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan perempuan terkena kanker serviks. Tapi penelitian menemukan bahkan 99,7 persen kanker serviks disebabkan oleh HPV. HPV adalah satu golongan virus,di mana terdapat lebih dari 100 jenis HPV.
Virus HPV pada umumnya tersebar melalui hubungan seksual, di mana terjadi kontak langsung antara kulit kelamin, membran mukosa, atau pertukaran cairan tubuh, dan melalui seks oral. Setelah memulai hubungan seksual, diperkirakan terdapat 33 persen wanita akan terinfeksi HPV. Beberapa jenis HPV tidak menimbulkan gejala yang jelas, dan infeksi bisa hilang tanpa penanganan medis.
Namun terdapat jenis HPV lainnya yang bisa menyebabkan kutil pada alat kelamin.  Jenis HPV penyebab kutil kelamin ini tidak menyebabkan kanker serviks. Ada sekitar 15 jenis HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks. Dua jenis yang paling umum adalah HPV 16 dan HPV 18. Jenis ini menjadi penyebab kanker serviks pada 70 persen wanita.
Jenis HPV yang berisiko tinggi dianggap mengandung materi genetik yang bisa dipindahkan dari sel virus ke dalam sel leher rahim. Materi ini akan mulai mengganggu kinerja sel, hingga akhirnya sel-sel serviks itu berkembang biak tanpa terkendali. Proses inilah yang menyebabkan munculnya tumor dan kemudian berubah menjadi kanker.
Belum ada obat yang diketahui bisa menyembuhkan infeksi HPV. Virus ini sendiri bisa tetap berada di dalam tubuh dengan atau tanpa penanganan. Tapi, kebanyakan infeksi HPV menghilang tanpa penanganan khusus dalam jangka waktu sekitar dua tahun. Namun, sebagai langkah berjaga-jaga, setiap wanita disarankan untuk menerima vaksinasi HPV untuk mencegah tertularnya jenis virus yang menyebabkan kanker.
Kanker serviks butuh bertahun-tahun untuk tumbuh dari sel sehat ke sel prakanker dan akhirnya sel kanker. Perubahan abnormal sel-sel sebelum kanker inilah yang dikenal dengan sebutan cervical intraepithelial neoplasia (CIN) atau sel prakanker. Perubahan sel akibat infeksi HPV menjadi CIN, hingga akhirnya menjadi kanker sangat lambat. Proses ini bisa terjadi dalam kurun waktu 10-20 tahun.
CIN adalah kondisi pertumbuhan sel abnormal sebelum kanker. Kondisi ini umumnya tidak mengancam kesehatan seseorang secara langsung, tapi berpotensi berubah menjadi kanker. Walau risiko sel-sel CIN berubah menjadi kanker tergolong kecil, dokter akan memantau atau menanganinya sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Tujuan pap smear adalah mengidentifikasi tahap ini agar CIN ditangani sebelum sepenuhnya berubah menjadi kanker.
Tingkat perubahan sel abnormal bisa dibagi menurut tingkat keparahannya, yaitu:
CIN 1 - Kondisi ini terjadi saat perubahan pada sel-sel leher rahim masih sedikit atau tidak terlalu signifikan. Bisa ditangani atau dipantau secara berkala karena sel-sel pada tahap CIN 1 bisa berubah menjadi normal kembali tanpa penanganan medis.
CIN 2 – Terjadi perubahan yang lebih dari CIN 2; umumnya sel-sel abnormal diangkat oleh dokter.
CIN 3 - Pada tahap ini, perubahan sel sangat abnormal tapi belum bersifat kanker. Sel-sel CIN 3 akan diangkat oleh dokter.
Penyebaran virus ini harus diwaspadai, karena ternyata virus HPV bisa menyebar dan berpindah-pindah tempat dengan sangat mudah. Virus ini bisa berpindah ke tempat lain melalui perantara cairan, bahkan dengan hanya sentuhan kulit antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Faktor lain yang biasanya menjadi penyebab seseorang terinfeksi Human Papilloma Virus adalah WC yang jarang dibersihkan atau tidak dibersihkan dengan baik. Virus bisa saja sudah bersarang di WC tersebut dan bisa menginfeksi orang yang menggunakannya.
Cara utama dalam mencegah kanker serviks adalah mencegah tertular virus HPV. Diperkirakan sekitar 99 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh virus ini. Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks meliputi berhubungan seks dengan aman, setia pada pasangan, screening rutin pada leher rahim, vaksinasi, berhenti merokok, serta konsumsi makanan dengan gizi seimbang.
11 Gejala Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai Setiap Wanita:
(01) Cairan yang keluar tanpa berhenti dari vagina dengan bau yang aneh atau berbeda dari biasanya, berwarna merah muda, pucat, cokelat, atau mengandung darah.
(02) Rasa sakit tiap kali melakukan hubungan seksual.
(03) Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui penyebabnya, misalnya menstruasi yang lebih dari 7 hari selama 3 bulan atau lebih, atau pendarahan dalam jumlah yang sangat banyak.
(04) Kesulitan buang air kecil karena penyumbatan ginjal atau ureter.
(05) Perubahan pada kebiasaan buang air besar dan kecil.
(06) Penurunan berat badan.
(07) Pembengkakan pada salah satu kaki.
(08) Nyeri pada tulang.
(09) Kehilangan selera makan.
(10) Rasa sakit pada perut bagian bawah serta panggul.
(11) Rasa nyeri pada punggung atau pinggang, ini disebabkan karena terjadi pembengkakan di ginjal. Kondisi ini disebut sebagai hidronefrosis.
Gejala kanker serviks tidak selalu bisa terlihat dengan jelas, bahkan ada kemungkinan gejala tidak muncul sama sekali. Sering kali, kemunculan gejala terjadi saat kanker sudah memasuki stadium akhir. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan secara rutin sangat penting untuk mendeteksi sel-sel kanker sejak dini.
Salah satu tanda gejala kanker serviks lain adalah mentrusasi yang tidak normal. Umumnya pendarahan yang normal pada vagina memiliki jadwal yang rutin. Pendarahan tidak normal dari vagina, termasuk flek adalah gejala yang sering terlihat dari kanker serviks. Ini biasanya terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Segera temui dokter untuk melakukan pemeriksaan jika terjadi pendarahan yang tidak normal lebih dari satu kali.
Semoga bermanfaat 
Bidan Oveeta_29
Alodokter

Rabu, 04 April 2018

Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan  IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)

Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)


IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
Bunda, ada yang sudah pernah mendengar tes IVA belum?
Atau mungkin Bunda sudah pernah melakukannya?
Tingginya kasus ca cerviks di Indonesia, kita sebagai wanita sudah seharusnya lebih berhati-hati. Dan salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi hal tersebut dengan melakukan tes IVA.
IVA pertama kali diperkenalkan oleh Hinselman (1925) dengan cara mengusap serviks dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam asam asetat 3%. Adanya tampilan ”bercak putih” setelah pulasan asam asetat kemungkinan diakibatkan lesi prakanker serviks.
   Apakah IVA itu?
IVA ( Inspeksi Visual Asam asetat ) adalah pemeriksaan leher rahim ( serviks ) dengan cara melihat langsung ( dengan mata telanjang ) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3 sapai dengan 5%.
  Tujuan pemeriksaan IVA adalah
untuk mengetahui secara dini jika ada lesi pra kanker serviks, sehingga bisa segera dilakukan penatalaksanaan yang cepat dan tepat.
 Dimana bisa mendapatkan pelayanan IVA?
Pemeriksaan IVA bisa dilakukan di Rumah sakit, Puskesmas, klinik bersalin, bidan praktik mandiri dan sarana kesehatan lainnya.
 Beberapa langkah yang harus dilakukan saat tes IVA
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan pada proses IVA, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukan pemeriksaan pada pasien, pasien akan mendapatkan penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan pada proses IVA.
2. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.
3. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar).Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup.
4. Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
5. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, digunakan kapas steril basah untuk menyerapnya.
6. Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat.
7. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.
8. Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi bearti hasilnya negative.
 Kategori IVA
Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
1. IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
2. IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks).
3. IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
4. IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).
 Biaya tes IVA
Tes IVA memerlukan biaya antara Rp. 25.000,00 - Rp. 50.000,00
 Kelebihan tes IVA adalah
1. Murah
2. Mudah, praktis
3. Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
4. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
5. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
6. Kinerja tes sama dengan tes lain
7. Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai penatalaksanaannya
 Syarat tes IVA adalah
1. Sudah melakukan hubungan seksual
2. Tidak sedang datang bulan/haid
3. Tidak sedang hamil
4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
 Jadwal dilakukan IVA yaitu
JADWAL IVA
Program Skrining Oleh WHO :
1. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
2. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
3. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun
4. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60 tahun.
4. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan.
5. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun
Semoga bermanfaat 
Bidan Oveeta_29
Kompasiana
Tanyadokter


tipssehat,trending,info,kesehatan,anak,balita,bayi,wanita,ibuhamil,usg,kesehatan, medis, penyakit, komunitas kesehatan, dokter, konsultasi kesehatan, informasi kesehatan, komunitas, diskusi kesehatan,kb,hpv,iva

Minggu, 25 Februari 2018

BAHAYAKAH PERAWATAN RAMBUT KETIKA HAMIL????

BAHAYAKAH PERAWATAN RAMBUT KETIKA HAMIL????


BAHAYAKAH PERAWATAN RAMBUT KETIKA HAMIL????

   Minggu pagi, ketika car free day di alun-alun kota. Dari banyaknya kerumunan orang-orang, ada seorang wanita yang berhasil membius mata saya. Tatapan saya dibawa fokus kepadanya. Warna rambut yang pinkki, lurus, terkesan di smoothing karena tampak halus dan lembut dari radius kurang lebih 2 meteran.
Pandangan saya tergelitik, ada yang lain dengan wanita tersebut. Ternyata wanita tersebut sedang hamil, dan menurut perkiraan kasat mata saya umur kehamilannya sekitar 8 bulan.
Kita tahu, bagi kaum hawa memperindah rambut dan menciptakan style baru, bagi sebagian pengakunya mampu meningkatkan kepercayaan diri. Sosok wanita sangat menyukai keindahan. Dan selalu ingin tampil cantik dalam keadaan hamil sekalipun. Tetapi, sebenarnya bagi wanita hamil boleh gak ya melakukan perawatan rambut???
 Cat Rambut
Hal-hal yang bisa dialami wanita hamil ketika memakai cat rambut:
1. Memicu pusing dan mual karena aroma menyengat dari cat rambut itu sendiri
2. Zat kimia yang ada dalam cat rambut dapat meresap ke dalam kulit kepala kemudian masuk dalam aliran darah. Hal ini bisa memberikan efek negatif pada janin.
3. Alergi cat rambut. Beberapa kandungan kimia dalam cat rambut seperti parafelendiamina(PPD) bisa mendatangkan alergi. Seperti: merah pada kulit kepala, melepuh, dermatitis, demam, mual, bengkak pada mata.
4. Memicu kanker. Dalam jangka panjang karena kandungan zat kimia berbahaya yang ada dalam cat rambut, seperti para-fenilendiamina (PPD) atau coal-tar, kalau timbal asetat, dan amina sekunder disinyalir dapat memicu terkadinya kanker.
Jenis kanker yang sering ditimbulkan adalah
- kanker kandung kemih
- kanker payudara
- kanker darah
- leukimia
- limfoma non hodgkin(kanker yang menyerang sistem limfatik)
5. Terganggunya kesehatan rambut (kering,kasar,kusam,rontok).
Namun demikian, tinjauan atas berbagai jenis studi yang dimuat dalam jurnal Cancer Causes and Control sendiri menyimpulkan tidak adanya hubungan langsung antara penggunaan cat rambut secara individual dengan kanker kandung kemih.
 Hal-hal yang harus diperhatikan jika ibu hamil tetap ingin melakukan cat rambut adalah
1. Hindari trimester 1 (0-12 minggu)
Jika tidak mendesak, sebaiknya hindari mewarnai rambut saat hamil trimester awal. Masa ini adalah merupakan masa sensitif dimana janin masih sangat rentan terhadap pengaruh dari luar. Cat rambut yang mengenai kulit kepala dapat masuk ke pori-pori dan ikut aliran darah di dalam tubuh. Walaupun jumlah zat kimia yang diserap sangat sedikit dan tidak cukup banyak menciderai janin. Tetapi bahan kimia tersebut dapat terlacak pada air kencing.
2. Gunakan cat rambut berbahan alami atau rendah amoniak
Sebaiknya bila Bunda hamil dan ingin mewarnai rambut, gunakanlah cat rambut yang berbahan alami seperti Henna. Yaitu cat rambut yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
3. Sarung tangan dan ventilasi udara (bila melakukan sendiri)
Gunakanlah sarung tangan untuk menghindari kontak langsung dengan bahan kimia pewarna rambut. Bukalah jendela selagi mengecat rambut agar sirkulasi udara lebih baik. Bau cat pewarna rambut yang keras dapat menambah rasa mual dan pusing.
4. Hindarilah kontak dengan kulit kepala
Highlight rambut lebih disarankan dibandingkan dengan mewarnai seluruh rambut, saat hamil. Hal ini dikarenakan area yang terpapar pewarna lebih sedikit dan berada 1-2 cm diatas kulit kepala. Dengan demikian, kontak langsung dengan kulit kepala selama proses pengecatan dapat dihindari.
5. Jangan terlalu sering melakukan cat rambut
Jadi, walaupun mewarnai rambut saat hamil boleh. Bunda tetap harus berhati-hati dalam melakukannya. Dan fikirlah matang-matang sebelum melakukannya.
Semoga bermanfaat 
Bidan Oveeta_29
BNBG

Selasa, 13 Februari 2018

HAMIL di USIA KURANG DARI 20 TAHUN, apa resikonya

HAMIL di USIA KURANG DARI 20 TAHUN, apa resikonya


HAMIL di USIA KURANG DARI 20 TAHUN, apa resikonya??

Dimasyarakat kita, menikah di usia dini sangatlah lumrah terjadi. Umur belasan menikah, bukanlah suatu hal yang membuat kita ternganga. Entah itu karena keinginan orangtua, ataupun murni karena mereka ingin menikah atas kemauan sendiri.

Masih adanya anggapan bahwa segera menikah lebih baik, mumpung ada yang mau. Adanya ketakutan-ketakutan orangtua kalau anak gadisnya tidak laku. Atau alasan klasikal ingin segera menimang cucu. Itulah beberapa alasan yang sering diungkapkan. Belum lagi karena imbas dari pergaulan bebas, yang akhirnya memaksa mereka untuk menikah di usia belia.

Tapi, apakah kita tau resiko - resiko yang terjadi bila hamil di usia kurang dari 20 tahun???

√√ Berikut beberapa bahaya yang mengancam bila wanita menikah dan hamil di usia muda (sebelum 20 tahun)

a.  Keguguran

Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.

b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.

Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi
terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. Cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. Selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.

Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.

c. Mudah terjadi infeksi.

Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.

d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.

Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda. Karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. Penambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.

e.  Keracunan Kehamilan (Gestosis).

Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.

f.  Kematian ibu yang tinggi.

Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan, preeklamsi dan infeksi.

√√ Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:

a. Resiko bagi ibunya :

(1) Mengalami perdarahan.

Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.

(2) Kemungkinan keguguran / abortus.

Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.

(3) Persalinan yang lama dan sulit.

Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin. Penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salah.

b. Dari bayinya :

(1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.

Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.

(2) Berat badan lahir rendah (BBLR).

Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. Kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. Dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.

(3) Cacat bawaan.

Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.

(4) Kematian bayi. Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal. Hal itu bisa disebabkan karena berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998). 

Baca:


Semoga bermanfaat

Bidan Oveeta_29
Bhebhesalimah
Health

Sabtu, 03 Februari 2018

SETELAH PERSALINAN SECAR (SC) , BOLEHKAN SELANJUTNYA BERSALIN NORMAL?

SETELAH PERSALINAN SECAR (SC) , BOLEHKAN SELANJUTNYA BERSALIN NORMAL?




SETELAH PERSALINAN SECAR (SC) , BOLEHKAN SELANJUTNYA BERSALIN NORMAL? 

Ketika kehamilan kedua terjadi, rasa gusar mulai menghampiri. Anggapan-anggapan yang sudah terbentuk, bahwa jika anak pertama dilahirkan secara secar untuk persalinan berikutnya juga akan secar. Begitupula, jika anak pertama bisa lahir normal maka selanjutnya juga akan normal. Benarkah demikian???


Sectio Sesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka perut dan dinding rahim. Tujuan dasar pelahiran adalah memelihara kehidupan atau kesehatan ibu dan anak.

Definisi lain menyatakan,Sectio Sesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.

Indikasi dilakukan persalinan secar diantaranya adalah

*  Faktor ibu:

·  Plasenta Previa (letak placenta menutupi jalan lahir)
·  Riwayat obstetric yang jelek (perdarahan, TB <145 cm, dll)
.  Disproporsi sefalopelvik
·  Herpesvirus tipe II (genetalia)
·  Mencangkup panggul yang sempit
·  Riwayat Sectio Sesarea klasik
·  Diabetes (kadang-kadang)

* Faktor Janin:

·   Letak janin yang tidak stabil dan tidak bisa dikoreksi
·  Fetus atau janin yang tumbuhnya terlampau terlalu besar/ adanya ketidakseimbangan  relative antara ukuran bayi dan ukuran fetus
·  Presentasi bokong (kadang-kadang) (mal presentasi) dan malnutrisi
·  Penyakit atau kelainan yang berat pada janin, seperti Eritroblastosis atau retardasi pertumbuhan yang nyata

* Sectio Sesarea emergensi dilakukan untuk :

·  Induksi persalinan yang gagal
·  Kegagalan dalam kemajuan persalinan, dalam kelompok ini termasuk keadaan disproporsi, neoplasma, kontraksi uterus yang tidak efektif, pelvis yang jelek, bayi yang besar dan refleksi kepala bayi.
·  Penyakit fetal atau maternal
·  Diabetes atau pre-eklamsia berat
·  Persalinan macet
·  Prolapsus tuniklili
·  Perdarahan hebat dalam persalinan
·  Tipe tertentu malpresentasi janin dalam persalinan

Jadi, dari uraian diatas banyak hal yang mendasari mengapa harus di SC. Sehingga, dari penyebab-penyebab tersebut masih ada yang kemungkinan untuk anak ke dua bisa normal. Semua itu tergantung dari situasi dan kondisi saat hamill.

* Tingkat keberhasilan melahirkan normal setelah pernah melahirkan Caesar

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengungkapkan bahwa sekitar 60%-80% wanita yang pernah melakukan Caesar bisa melahirkan secara normal pada kehamilan setelahnya.

Dan berdasarkan pengalaman yang ada, peluang keberhasilan persalianan normal akan semakin besar bila alasan persalinan Caesar sebelumnya karena Gagal induksi (79.6%), letak janin sungsang (80.5%), Fetal distress (80.7%), Solusio Plasenta (100%), Plasenta previa (100%). Bukan karena indikasi yang menetap atau berulang, seperti panggul sempit dan riwayat operasi pengangkatan mioma uteri.

Hal ini senada dengan hasil diskusi panel yang diadakan oleh National Institutes of Health, AS, yang menyatakan bahwa wanita memiliki riwayat Caesar tetap bisa melahirkan normal pada kehamilan berikutnya. Selain itu menurut Dr. F. Gary Cunningham, ketua diskusi panel dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, tahun 2010, juga menyatakan bahwa persalinan normal dirasa aman-aman saja untuk ibu hamil dengan riwayat Caesar sebelumnya.

Meski demikian, bukan tidak ada resikonya bila sebelumnya SC dan persalianan berikutnya menghendaki normal.

* Resiko melahirkan normal pada kehamilan kedua bila kehamilan pertama melahirkan dengan Caesar

Meskipun beberapa kasus banyak yang berhasil melakukan proses persalinan normal, risiko yang dihadapi oleh ibu hamil yang melakukan persalianan normal sebenarnya juga besar, yaitu
. adanya kemungkinan Rupture Uteri atau robeknya bekas luka operasi sebelumnya yang bisa terjadi kapan saja saat proses persalinan normal.

Kasus Rupture Uteri lebih sering terjadi pada Sayatan Caesar Klasik (5-12%) dibandingkan dengan Sayatan Caesar pada segmen bawah Rahim (0,5-1%). Dan semakin banyak melakukan operasi Caesar sebelumnya, maka risiko Rupture Uteri ini akan bertambah besar. Yaitu bila ibu pernah melakukan persalinan Caesar sebanyak 2 kali sebelumnya, maka risiko Rupture Uteri ini akan meningkat 5 kali lebih besar dibanding dengan ibu yang melakukan Caesar baru satu kali.

Bila terjadi Rupture Uteri ini maka janin, tali pusat, plasenta atau bayi akan keluar dari robekan rahim dan masuk kedalam rongga abdomen (perut). Ini akan membuat perdarahan hebat saat melakukan kelahiran normal karena terbukanya bekas sayatan Caesar sebelumnya, selain itu juga dapat menyebabkan gawat janin, kematian janin bahkan ibu.

Untuk itu saat trimester akhir kehamilan atau saat melakukan persalinan normal, waspadai bila ibu merasakan gejala seperti berikut:

1. Nyeri akut abdomen, yaitu suatu keadaan yang terjadi mendadak dengan gejala utama yang timbul adalah nyeri perut.
2. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, teraba bagian janin seperti berada diluar uterus.
3. Penurunan denyut jantung bayi.
4. Perdarahan pervaginam lebih banyak.
5. Sensasi seperti perut akan pecah (popping).

Karena bisa jadi gejala yang ibu rasakan ini merupakan kondisi Rupture Uteri yang diakibatkan oleh bekas operasi Caesar sebelumnya.

Jadi bila Ibu ingin melakukan persalinan normal pada kehamilan kedua dan seterusnya, konsultasikan dengan Dokter Spesialis Kandungan karena dibutuhkan manajemen khusus pada waktu Antenatal Care (ANC ) selama kehamilan maupun pada waktu persalinan. Agar ibu mengetahui keuntungan dan kerugian (risiko) dari persalinan normal baik bagi si ibu maupun calon bayinya. Dan pastikan saat melakukan persalinan normal ini, ibu dan Dokter sama-sama setuju dengan tindakan ini.

* Jarak waktu yang aman untuk hamil kembali setelah melahirkan secara Caesar

Jarak ideal kehamilan pertama (persalinan Caesar) dengan kehamilan berikutnya adalah 18-24 bulan.

Ada juga yang mengatakan sebaiknya ibu baru hamil kembali setelah lebih dari 2 tahun sejak kehamilan pertama dengan saesar, karena semakin lama proses penyembuhan pasca saesar maka semakin kuat penyembuhan jaringan luka bekas saesar tersebut. Dengan begitu kesempatan untuk ibu melahirkan normal setelah pernah melahirkan saesar dapat dilakukan.

Namun, bagaimana bila jarak kehamilan kurang dari itu? Maka proses melahirkan yang kedua ini sebaiknya juga dilakukan secara saesar, karena kekuatan jaringan rahim belum memadai, dan bila dipaksakan untuk mengejan ketika melahirkan secara normal maka akan meningkatkan risiko terjadinya robekan rahim (Ruptura Uteri).

Apabila ibu pernah menjalani operasi saesar lebih dari dua kali, atau ibu juga memiliki riwayat perlukaan rahim lainnya seperti operasi Mioma Uteri (tumor jinak otot rahim), atau pernah memilki riwayat Rupture Uteri, maka persalinan normal akan sangat berisiko bila dilakukan. Dan Dokter pun akan menolak keinginan ibu hamil untuk melahirkan secara normal.

Namun, bila ini adalah kehamilan ibu yang ketiga, dan ibu hanya sekali melakukan operasi caesar, misalnya saat kehamilan pertama ibu pernah melahirkan normal, namun pada kehamilan kedua ibu melahirkan secara saesar, maka saat kehamilan ketiga ini, ibu masih ada kesempatan untuk bisa melakukan persalinan normal, mengingat ibu sudah pernah berhasil melakukan persalinan normal sebelumnya.

Selain itu, persalinan normal ini harus dilakukan di rumah sakit, karena disana tersedia tenaga medis yang mampu untuk memonitor persalinan dan melakukan tindakan Caesar Emergency bila memang diperlukan dengan segera, terutama bila persalinan ini gagal dilakukan.


Semoga bermanfaat 😉

Bidan Oveeta_29
Bidanku
Bersamainonk

Kamis, 01 Februari 2018

KAPAN KITA BOLEH HAMIL LAGI SETELAH KEGUGURAN dengan TINDAKAN KURETASE ??

KAPAN KITA BOLEH HAMIL LAGI SETELAH KEGUGURAN dengan TINDAKAN KURETASE ??



KAPAN KITA BOLEH HAMIL LAGI SETELAH KEGUGURAN dengan TINDAKAN KURETASE ? ?




   Keguguran adalah suatu hal yang memang sangat menyedihkan. Impian untuk menimang sang buah hati, harus kandas seketika. Dan hal itu, bagi sebagian wanita akan membawa dampak traumatik tersendiri.

Untuk itu, bagi bunda-bunda yang pernah mengalami keguguran dan ingin program hamil kembali. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Agar kehamilan berikutnya, bunda dan janin lebih sehat lagi.

💉 Hal-hal yang harus DIPERHATIKAN jika ingin hamil lagi setelah keguguran:

1. Konsultasikan kepada dokter

Karena keguguran merupakan hal yang sensitif, sebaiknya bunda harus kembali berkonsultasi dengan dokter. Karena setelah kuret biasanya bunda harus menjalani beberapa kontrol, melihat apa kondisi bunda bagus atau tidak. Karena jika bunda menghindari kontrol, dan bunda memaksa untuk mencoba lagi hamil setelah baru saja kuret, bunda tidak akan tahu resiko apa yang akan bunda alami setelah itu.

2. Setelah 3 siklus menstruasi normal

Jika bunda bertanya kapan waktu yang tepat? Sebagian besar dokter kandungan dan juga spesialis akan menyarankan bunda untuk bisa mencoba hamil lagi setelah 3 siklus menstruasi normal. Dokter spesialis menyaranakan supaya bunda mencoba peridode ini agar bunda siap untuk hamil lagi, dari sisi rahim dan juga sisi psikologis bunda. Sebaiknya tanyakan dahulu kepada dokter kapan tepatnya, supaya bunda bisa lebih berhati-hati.

3. Pastikan bunda siap mental

Biasanya setelah mengalami keguguran dan menjalani prosedur kuret, kita akan mengalami yang namanya stress. Kita akan merasa tidak siap dan stress karena kita merasa kehilangan. Dan perasaan itu sangatlah wajar. Ketika bunda ingin mencoba untuk hamil lagi sebaiknya tunggu hingga bunda benar-benar siap menerima janin lagi. Tunggu hingga rasa stress dan tekanan pada diri bunda hilang, karena jika bunda memaksakan hamil namun masih di bawah stress dan tekanan berat tentu itu akan mempengaruhi kondisi kesehatan janin bunda nantinya.

4. Setelah fisik bunda kuat

Jika bunda ingin mencoba hamil lagi setelah  kuret tentu yang harus bunda siapkan adalah kondisi fisik bunda yang kuat dan sehat. Jika bunda masih sakit-sakitan dan merasa lemah sebaiknya jangan mencoba untuk hamil dulu, hal ini malah akan membuat bunda bisa mengalami keguguran untuk yang kedua kalinya. Jadi, jika bunda merasa waktunya sudah siap untuk hamil, bunda juga harus menjaga kondisi kesehatan tubuh bunda supaya bisa mencoba untuk hamil kembali. Sebab, sejatinya bunda sendiri yang bisa mengukur diri. Bunda, sudah merasa kuat belum secara fisik.

💉 Tips segera hamil lagi setelah keguguran

1 : Hindari STRES

 Agar bunda bisa segera hamil lagi setelah keguguran, maka hal pertama yang perlu bunda lakukan adalah: berhentilah dari memikirkan tentang keguguran anda yang kemarin, karena itu dapat membawa anda pada STRES yang sangat tidak baik untuk kehamilan bunda berikutnya.

Mulailah bangkit untuk kembali berjuang dengan harapan baru, mewujudkan impian bahwa bunda hendak menghadirkan seorang “Malaikat Kecil” tuk menyempurnakan kebahagiaan keluarga bunda.

Mungkin bunda bertanya, kenapa menghindari STRES adalah hal pertama yang harus dilakukan?

 Karena STRES dapat merusak kerja hormon yang bertanggung jawab mengontrol proses terjadinya ovulasi.

Sementara kita tahu, bahwa kehamilan hanya dapat terjadi jika pembuahan terjadi, dan pembuahan hanya dapat terjadi jika proses ovulasi berjalan lancar.

Sehingga, jika ovulasi teraganggu akibat STRES, maka bunda tentu bisa membayangkan kondisi buruk apa yang akan terjadi…

Ya, PEMBUAHAN akan sulit terjadi, bahkan bisa tidak terjadi sama sekali, dan itu artinya peluang bunda bisa hamil semakin kecil.

Oleh karena itulah, agar keinginan bunda untuk hamil lagi setelah keguguran bisa terwujud, maka tips pertama yang harus bunda lakukan terkait berapa lama bisa hamil lagi adalah hindari STRES.

2 : Konsumsi Zat Besi Untuk Memulihkan Kondisi Fisik bunda

Saat bunda mengalami keguguran, bunda kehilangan banyak darah, dan bersamaan dengan itu pula bunda kehilangan cukup banyak zat besi yang efeknya membuat bunda cepat letih dan lemas.

Nah, agar agar benar-benar siap untuk kehamilan berikutnya, maka bunda harus mengembalikan kondisi fisik anda agar tidak selalu cepat letih dan lemas lagi.

Untuk hal ini, cara terbaik yang harus bunda lakukan adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi.

3 : Konsumsi Asam Folat Untuk Meningkatkan Kesuburan bunda

Bunda tentu tahu, bahwa bunda tidak akan bisa hamil kalau bunda tidak berada dalam keadaan subur.

Untuk itulah, setelah bunda mengembalikan kondisi fisik bunda dengan mengkonsumsi Zat Besi yang cukup secara rutin, maka hal berikutnya yang perlu bunda lakukan adalah meningkatkan kesuburan bunda.

Jika bunda subur, maka proses ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) akan berjalan mulus, sehingga proses berikutnya yaitu pembuahan dapat terjadi dengan sempurna dan kehamilan pun akan terjadi.

4 : Menghindari Kelebihan Berat Badan

Kata orang, wanita yang kelebihan berat badan itu SUSAH hamil.

Itu memang BENAR !

Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama dokter spesialis kandungan dr. Rosdiana Ramli, SpOG beliau mengatakan, bahwa salah satu cara agar bisa cepat hamil adalah jangan terlalu gemuk dan jangan juga terlalu kurus.

Terlalu gemuk, artinya anda memiliki lemak berlebih yang tidak dibutuhkan dalam tubuh bunda.

Lemak yang berlebih inilah yang menjadi sumber masalah kesehatan, sebut saja seperti: tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, gagal jantung, penyakti pada hati, paru-paru bahkan kanker.

Menderita salah satu penyakit di atas tentu mengganggu kesehatan bunda, dan akibatnya kehamilan yang anda rencanakan bisa terganggu.

Bunda bisa mencari Kalkulator Indeks Massa Tubuh ini di Google dengan mengetikkan kata “Kalkulator Indeks Massa Tubuh”.

Jika nilai BMI anda sama dengan 25 atau lebih, maka itu artinya anda mengalami obesitas dan anda perlu melakukan diet untuk menurunkan kelebihan berat badan bunda agar menjadi ideal.


BACA :
              WASPADAI, ANEMIA SAAT HAMIL

              CARA MEMERAH dan MENYIMPAN ASI

              TANDA-TANDA terjadinya KEGUGURAN
Semoga bermanfaat 😉

Bidan Oveeta_29
Hamil
Tribunnews

Selasa, 30 Januari 2018

SUDAH SESUAIKAH POSISI BUNDA SAAT MENYUSUI SANG BUAH HATI???

SUDAH SESUAIKAH POSISI BUNDA SAAT MENYUSUI SANG BUAH HATI???


SUDAH SESUAIKAH POSISI BUNDA SAAT MENYUSUI SANG BUAH HATI??? 


Menyusui bagi banyak bunda mengatakan mudah, karena memang mereka tau teknihnya yang benar. Namun, ada beberapa bunda yang masih merasa kesulitan dalam menyusui. Dan akhirnya muncul rasa putus asa. Sehingga pemakain dot dijadikan alternatif penyelamat.

Pada dasarnya ada beberapa posisi untuk menyusui bayi. Semua posisi bisa disesuaikan dengan umur bayi, kemampuan bayi menghisap ASI, kenyamanan bunda dalam memberikan ASI dan kerjasama yang baik antara bunda dan bayi.  Beberapa cara menyusui berdasarkan posisi menyusui :

1. Menyusui Sambil Duduk

- Gunakan bantal untuk menopang punggung bunda, angkatlah lutut bunda sehingga bisa menyilangkan salah satu kaki ke sisi kaki yang lain.
- Gunakan bantal pada bagian bawah bayi sehingga lengan bunda tidak terlalu tegang saat memegang posisi bayi.
- Taruh bagian perut bayi diatas dada bunda sehingga mulut bayi bisa menggapai bagian puting payudara bunda.
- Setelah sesuai maka usahakan posisi tubuh bunda tetap santai sehingga bayi juga tetap nyaman.

2. Menyusui dengan posisi membuai bayi

- Gunakan kursi atau bantalan untuk menopang bagian punggung bunda.
- Tempatkan kepala bayi pada bagian lekukan lengan Bunda sehingga mulut bayi sesuai dengan posisi puting payudara.
- Gunakan sisi tangan yang lain untuk memegang bagian pantat bayi.
- Satukan tangan kanan dan tangan kiri bunda untuk menarik tubuh bayi agar lebih dekat dengan dada bunda.
- Usahakan perut bayi melekat dengan perut bunda, sementara bagian pinggul dan bahu bayi lurus.

Posisi ini disarankan untuk:

- Posisi menyusui ini sangat baik untuk bunda yang melewati proses melahirkan normal baik saat melakukan IMD (inisiasi menyusui dini) maupun setelah bunda mulai pulih. Namun posisi ini sering dianggap sulit karena bunda harus membuat bayi menggapai posisi puting payudara. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang berusia satu bulan ke atas ketika bayi sudah bisa memiliki otot leher yang lebih kuat.
 - Posisi ini tidak sesuai untuk bunda yang menjalani persalinan caesar karena posisi bayi menekan perut berlebihan sehingga bunda tidak nyaman dan rentan untuk melukai bekas operasi.

3. Menyusui dengan posisi membawa bola 

- Gunakan kursi atau bantalan untuk menopang bagian punggung bunda.
- Gunakan bantal untuk menopang tubuh bayi dan letakkan bayi diatas bantal.
- Letakkan kepala bayi disisi bagian bawah tangan bunda (pilih salah satu sisi sesuai dengan sisi payudara yang akan digunakan untuk menyusui)
- Letakkan satu lengan untuk menopang kepala bayi dan membawa mulut bayi dekat sampai ke puting payudara.
- Gunakan sisi tangan yang lain untuk memegang payudara agar bayi tidak tersedak.

Posisi ini disarankan untuk:

- Posisi ini sangat baik untuk bunda yang baru melahirkan caesar karena posisi ini bisa membuat bayi tidak mengenai bagian bekas operasi.
- Posisi ini sangat baik untuk bayi lahir dengan berat badan rendah sehingga biasanya mulut bayi sulit untuk menempel pada bagian puting payudara bunda.
- Posisi ini juga sangat baik untuk bunda yang memiliki payudara besar dengan puting datar sehingga bayi lebih mudah menghisap ASI.
- Posisi ini sangat baik untuk bunda yang melahirkan kembar sehingga bisa menyusui bayi bersamaan.

4. Menyusui sambil tidur miring satu sisi 

- Bunda berbaring pada salah satu sisi payudara dimana bunda ingin menyusui bayi.
- Tempatkan kepala bunda pada bantal dengan posisi yang lebih tinggi
- Tempatkan posisi bayi pada sisi payudara yang berada dibagian bawah sehingga bayi sangat dekat dengan puting payudara.
- Gunakan lengan bagian bawah bunda untuk menopang kepala bayi dan membawa mulut bayi dekat ke arah payudara.
- Gunakan sisi tangan bunda yang lain untuk membantu bayi mendapatkan posisi puting payudara yang tepat sehingga bayi bisa menghisap ASI dengan baik.

√ Posisi ini disarankan untuk:

- Posisi ini sangat baik untuk bunda yang menjalani persalinan normal dan bisa digunakan untuk menyusui pada malam hari.
- Bunda yang menjalani persalinan caesar baru bisa mencoba posisi menyusui ini jika luka operasi sudah sembuh agar lebih aman.

Tips Menyusui untuk Semua Posisi Menyusui :

1. Bunda harus merasa nyaman.

Ketika bunda menyusui maka buat tubuh bunda merasa sangat nyaman.

 Cara ini bisa dilakukan dengan:

- Gunakan bantal yang bisa mendukung bagian punggung bunda .
- Bersandar di kursi yang lembut sehingga tubuh nyaman.
- Mengangkat kaki ke meja yang sejajar dengan posisi duduk bunda.
- Menggunakan ganjalan untuk kaki sehingga tubuh bunda tidak terlalu membungkuk.
- Gunakan bantal atau selimut untuk menopang lengan bunda sehingga tidak terlalu lelah ketika       
   menyusui.
- Apapun posisi yang ingin bunda gunakan maka pastikan bahwa tubuh bayi bunda dekat dengan
   payudara dan dada bunda sehingga bunda dan bayi sangat nyaman.
- Selalu usahakan untuk memegang payudara dan menopang payudara ketika sedang menyusui.
-  Ingat bahwa ketika bunda menyusui maka ukuran payudara akan menjadi lebih besar dan lebih
    berat. Karena perubahan ini maka bunda bisa menopang payudara dengan menempatkan empat 
    jari  dibagian bawah payudara dan satu jari atau ibu jari pada bagian atas.
- Jaga jarak jari setidaknya keluar dari areola sehingga mulut bayi tidak mengenai jari bunda. Posisi
   ini seperti cara memerah ASI dan cara memerah ASI dengan tangan.
- Selalu topang berat badan bayi bunda dengan bantal atau lengan.
- Ketika bunda menyusui maka jangan lupa untuk menggunakan penopang agar badan bayi menjadi
   lebih nyaman.
- Bunda bisa menggunakan tangan, bantal, atau selimut untuk menopang bagian leher, kepala, punggung, pinggul dan kaki bayi.

Cara ini untuk mempertahankan posisi tidur bayi yang baik.

2. Posisi bayi yang benar saat menyusui sangat penting untuk pembentukan postur tulang bayi bunda. Jadi pastikan penopang berat badan bayi terletak di tempat yang sesuai.

Jika bunda menyusui bayi yang baru lahir maka gunakan bedong agar bayi lebih nyaman saat disusui. Usahakan untuk menyusui dengan berbagai posisi yang berbeda. Bunda bisa mencoba berbagai posisi menyusui sehingga bunda bisa menemukan posisi yang nyaman. Selain itu cara ini juga bisa membantu agar tubuh bayi tidak mendapatkan tekanan pada satu bagian tubuh saja. Usahakan ketika menyusui maka ganti sisi payudara secara berkala. Cara ini akan mengurangi rasa bengkak dan sakit pada satu sisi payudara yang jarang digunakan untuk menyusui. Ini adalah salah satu cara memperbanyak ASI secara alami.

3. Usahakan untuk menyusui sambil bersantai.

 Menyusui membutuhkan ketenangan jadi ketika bunda menyusui maka nikmati setiap waktu menyusui, tetap minum banyak cairan selama menyusui dan hindari semua pemicu stres. Bunda sebaiknya jangan takut dengan rasa sakit yang sering terjadi saat menyusui. Menyusui bisa menjadi hubungan yang menantang antara bunda dan bayi. Jadi ketika bunda menyusui maka perasaan gembira dan menyenangkan harus terus dikembangkan secara alami. Sakit pada puting payudara adalah kondisi yang sangat normal dan ini akan membuat bunda semakin pintar untuk menyesuaikan.

4. Gunakan pompa ASI saat diperlukan.

Ketika bunda merasa memiliki waktu yang terbatas untuk memberikan ASI secara langsung, maka jangan segan untuk menggunakan pompa ASI. Cara ini bisa membantu bayi tetap mendapatkan ASI dan produksi ASI bunda juga lancar.

Jadikanlah menyusui, momen terindah dalam kehidupan bunda dan buah hati. Meski kelak dewasa ia tidak ingat akan hal itu, namun rasa cinta yang mengalir dari tiap tetes ASI yang ada ditubuhnya, adalah ikatan sayang yang sampai kapanpun akan ia rasakan.

BACA :
              CARA MEMERAH dan MENYIMPAN ASI
             
               10 MANFAAT ASI EKSKLUSIF

              Kenali DIFTERIA
 Semoga bermanfaat 😉

Bidan Oveeta_29
Alodokter
Hamil