Jumat, 26 Januari 2018

MENULIS ADALAH TERAPI JIWA

MENULIS ADALAH TERAPI JIWA


MENULIS ADALAH TERAPI JIWA

Setiap hari kita pasti alami peristiwa yang berbeda. Tiap jam, menit, bahkan detik, tidak akan pernah sama. Ada kebahagiaan dan kesedihan yang datang silih berganti. Hari ini, mungkin kita gembira karena sedang jatuh cinta, keesokan harinya bisa jadi menangis tak henti sebab putus cinta. Ada pula yang bahagia, hari ini memulai hidup baru bersama pasangan dalam satu ikatan perkawinan, jauh disana ada yang hampir putus asa karena di PHK dari perusahaan tempat bekerja.
Tak pelak semua rasa yang ada, mampu menguras emosi jiwa kita. Hati bergemuruh, detak jantung meningkat, muncul keluhan pusing berkepanjangan, bahkan ada yang sampai timbulkan rasa mual. Padahal, tidak pernah punya sakit maag sebelumnya. Hidup rasanya menjadi tidak tenang.
Banyak hal yang biasanya dilakukan jika berada dalam posisi seperti itu. Ada yang melupakannya dengan berolahraga, berkumpul dengan teman, curhat sahabat dekat, makan secara berlebihan, ada pula yang memilih melakukan tindakan negatif seperti merokok tak henti- henti.
Pernah mengalami hal yang demikian???
Beberapa waktu lalu, saya pernah mengalami stres dikarenakan rutinitas pekerjaan. Merasa tak mampu mengemban tanggungjawab sebagai seorang tenaga kesehatan. Bekerja sal-asalan, dan rasanya sungguh tidak karuan. Tidurpun rasanya tidak tenang. Sampai akhirnya, saya putuskan untuk menulis.
Sebuah studi terbaru menemukan, bahwa mengekspresikan diri melalui tulisan dapat membantu seseorang mengatasi situasi stres atau tekanan mental yang mereka hadapi.
Sesuai penelitian menunjukkan, mengungkapkan perasaan pada selembar kertas bisa mendinginkan otak dan membantu melakukan tugas yang merangsang stres dengan lebih efisien.
Penulis utama Hans Schroder, mahasiswa doktoral di Michigan Universitas Negeri (MSU), setelah melakukan penelitian menyatakan bahwa
"Temuan kami menunjukkan bahwa jika Anda berhasil mengeluarkan rasa khawatir keluar dari kepala Anda melalui tulisan ekspresif, sumber kognitif tersebut bisa dibebaskan untuk bekerja menuju tugas yang lebih efisien," .
Penelitian awal tentang manfaat menulis ekspresif dilakukan oleh Pennebaker & Beal tahun 1986 di Amerika. Hasilnya menyebutkan bahwa Kebiasaan menulis tentang pengalaman hidup yang berharga dapat menurunkan masalah kesehatan.
Beberapa penelitian yang lain menyebutkan bahwa menulis dalam jangka panjang dapat menurunkan stres, meningkatkan sistem imun, menurunkan tekanan darah, mempengaruhi mood, merasa lebih bahagia, bekerja dengan lebih baik dan mengurangi tanda-tanda depresi.
Sedangkan dalam aspek sosial dan perilaku, menulis dapat meningkatkan memori, nilai rata-rata siswa sekolah, dan kemampuan sosial linguistik.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, ternyata menulis bukan sekadar media untuk menuangkan ide dan gagasan, tetapi juga sebagai terapi untuk kesehatan fisik dan mental.
Berikut adalah manfaat- manfaat menulis yang bisa kita dapatkan untuk kesehatan yang dikutip dari Majalah Reader Digest Indonesia :
1. Mengurangi Berat Badan
Para peneliti dari Women' s Health Initiative menarik kesimpulan bahwa catatan harian tentang makanan yang dikonsumsi membantu menimbulkan kesadaran tentang konsumsi kalori dan asupan lemak. dan jika kita mengetahui seberapa banyak yang telah dilahap , akan lebih mudah menguranginya.
2. Meningkatkan kualitas tidur
Ilmuwan di Temple University meemukan bahwa wanita yang menuliskan pengalaman traumatisnya, seperti pemerkosaan atau kecelakaan lalulintas yang parah, ternyata jarang mengalami sakit kepala, susah tidur, dan gejala depresi dibandingkan mereka yang tidak menuliskannya.
3. Melawan penyakit
Berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 2002 di Ben Gurion University, Israel, disimpulkan bahwa mereka yang menuliskan sebuah kejadian yang menjadi beban pikiran, akan mengurangi frekuensi kinjungan mereka ke klinik pengobatan selama 15 bulan kedepan.
4. Mengurangi stres
Sebuah study di Chicago Medical School menemukan bahwa ketika penderita kanker yang kurang diperhatikan keluarganya menuliskan tentang penyakit yang dideritanya selama 20 menit setiap hari, mereka jadi jarang mengalami stres selama 6 bulan berikutnya.
Itulah beberapa uraian mengenai manfaat menulis untuk kesehatan jiwa dan raga.
Setelah kita tau manfaatnya, apakah kita tidak ingin menulis?
Apakah tidak ingin mencoba menulis untuk kelola stres kita?
Saya sudah mencobanya............
Semoga bermanfaat 😉
Bidan Oveeta_29
guesehat
MSN

ejournal

Rabu, 24 Januari 2018

6 MANFAAT MENULIS BAGI KESEHATAN.

6 MANFAAT MENULIS BAGI KESEHATAN.


6 MANFAAT MENULIS BAGI KESEHATAN.

Masih ingat tidak, kapan terakhir kali kita menulis sesuatu? Menulis apapun di atas kertas ya, dan bukan menulis email atau laporan di komputer atau smartphone. Heehee.

Semua aktivitas menulis akan memberikan manfaat tertentu bagi kesehatan, terutama kesehatan mental kita. Jika kita sudah lama tidak melakukannya, kita mungkin harus melakukan praktik menulis terlebih dahulu, entah dengan cara menulis tulisan ekspresif (alias curhat) seperti yang pernah kita lakukan pada buku harian, atau dengan menulis jurnal rasa syukur. Dengan mengadopsi kebiasaan menulis setiap hari, kita dapat merasakan kepuasan tertentu dan bahkan mungkin kita akan terbantu untuk membawa perubahan besar dalam hidup kita. Mari kita simak bersama manfaat-manfaat menulis setiap hari yang bisa kita dapatkan untuk kesehatan.

Manfaat menulis untuk kesehatan

1. Membantu memulihkan emosi

Mengekspresikan emosi melalui kata-kata dapat mempercepat penyembuhan. Menulis pikiran dan perasaan kita setelah peristiwa traumatis benar-benar dapat membuat luka fisik lebih cepat sembuh, menurut sebuah studi oleh peneliti di Selandia Baru. Dalam studi ini, peserta yang pernah mengalami pengambilan biopsi kulit ditugaskan untuk menulis sebuah catatan mengenai pikiran terdalam tentang apapun selain perasaan atau keyakinan mereka. Kemudian, setelah dua minggu, para peneliti mengamati kemajuan bekas luka yang ada di tubuh mereka. Dan hasilnya adalah, mereka yang menulis tulisan ekspresif mengalami pemulihan lebih cepat daripada mereka yang dilarang menulis tentang perasaan mereka.

2. Mengubah cara berpikir pasien kanker terhadap penyakit mereka

Sebuah studi tahun 2008 dalam jurnal The Oncologist menunjukkan bahwa tulisan ekspresif dapat membantu pasien kanker dengan mengubah cara pikir, sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain itu, ternyata pada temuan awal studi, sebuah latihan menulis selama 20 menit sudah dapat menyebabkan perubahan cara berpikir beberapa pasien mengenai penyakit mereka.

3. Membuat kita lebih terorganisir

Ketika kita mengenal rasa cinta dan berkeinginan untuk menulis, kita akan berusaha untuk menempatkan jadwal menulis di sela hari-hari kita dengan lebih terstruktur. Penulis yang paling sukses akan membuat jadwal untuk menulis dan benar-benar meletakkannya di kalender. Melakukan hal itu akan membantu kita mempertahankan jadwal keseharian, tidak hanya pada aktivitas menulis, namun kita juga akan terorganisir dan efisien dalam bidang lain di kehidupan kita.

4. Membantu untuk tertidur

Menghabiskan waktu 15 menit di malam hari, hanya untuk menuliskan apa yang kita syukuri dapat membuat keajaiban terhadap tidur kita, menurut sebuah studi “Applied Psychology: Health and well-being”. Para peneliti menemukan bahwa peserta studi yang menuliskan hal-hal yang mereka syukuri sebelum tidur memiliki kualitas tidur yang baik dan lebih panjang, lapor Psychology Today.

5. Membuat berbicara kita lebih lancar

Sebagian besar hal ini disebabkan oleh peningkatan kosakata dan pengasahan bahasa yang konstan, termasuk editing, yang membuat kita semakin memahami dasar tata bahasa yang benar. Terlebih lagi, upaya kita untuk menemukan kalimat alternatif pada ide-ide sederhana tidak akan mati ketika berpaling dari tulisan kita ke dunia nyata. Pada akhirnya, kita akan lebih percaya diri saat berbicara, dan kita akan mewarnai kata-kata kita dengan pilihan kata yang halus dan positif, sehingga dapat berpengaruh dalam percakapan.

6. Membuat pikiran dan tubuh lebih baik

Menurut sebuah artikel tahun 2005 di jurnal Advance in Psychiatric Treatment, manfaat menulis tulisan ekspresif tidak hanya dialami dalam jangka pendek, namun juga dalam jangka panjang. Menulis ekspresif telah dikaitkan dengan peningkatan suasana hati, kesejahteraan, tingkat stres dan gejala depresi, serta manfaat fisik seperti penurunan tekanan darah, dan juga peningkatan fungsi paru-paru dan hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menulis tulisan ekspresif dapat membantu orang dengan gangguan stres pascatrauma.

Bagaimana cara memulai kebiasaan menulis?

Jika kita belum menulis banyak, atau jika kita tidak menulis akhir-akhir ini, maka kata-kata terkadang tidak mengalir ke halaman atau ke pikiran kita ketika kita membacanya kembali. Tetapi, ketika kita telah menjalani kebiasaan menulis sehari-hari dan memaksakan diri untuk mengeluarkan kata-kata, tidak peduli betapa canggung kata tersebut pada awalnya, maka kesulitan tersebut akan terhapus dengan cepat. Akhirnya, tanpa waktu lama, ide kita akan mengalir sepanjang hari dan membuat kita lebih mudah menulis.

Yuk, sama-sama menulis untuk kesehatan mental kita!

Selamat mencoba, semoga bermanfaat 😉


Bidan Oveeta_29