VASEKTOMI (Kontrasepsi mantap pada pria)
VASEKTOMI
(Kontrasepsi mantap pada pria)
Selama ini KB yang kita tau kebanyakan adalah untuk wanita.
Minimnya informasi tentang KB untuk pria, sehingga berdampak pula jumlah
akseptor KB untuk pria juga tidak banyak dibanding dengan wanita. Umumnya, KB
yang kita tau untuk pria ada kondom, padahal ada KB pria yang bisa jadi pilihan lain yaitu
Vasektomi.
Vasektomi adalah prosedur medis untuk menghentikan
aliran sperma pria dengan jalan melakukan okulasi (penutupan) vasa deferensia
atau saluran sperma sehingga alur transportasi sperma terputus. Disebut juga
dengan kontrasepsi mantap (Kontap) pada pria.
1. Definisi Vasektomi
Vasektomi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua
kata yaitu Vasa yang berarti saluran dan Tomy yang
berarti memotong, Dengan kata lain vasektomi adalah prosedur medis untuk
menghentikan aliran sperma pria dengan jalan melakukan okulasi (penutupan) vasa
deferensia atau saluran sperma sehingga alur transportasi sperma terputus
. Dengan tidak adanya sperma yang dikelaurkan, maka proses
fertilisasi (penyatuan sperma dengan ovum) tidak dapat terjadi.
Pada kondisi normal, sperma diproduksi di dalam testis. Pada
saat ejakulasi, sperma akan mengalir melalui 2 buah saluran berbentuk pipa (vas
deferens), kemudian bercampur dengan cairan semen (cairan pembawa sperma), dan
akhirnya keluar melalui penis. Saluran (vas deferens) tersebut dipotong dan
kedua ujungnya diikat, sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur
dengan cairan semen. Vasektomi ini merupakan prosedur yang sangat efektif untuk
mencegah terjadinya kehamilan karena efek yang ditimbulkannya bersifat
permanen.
2. Metode Vasektomi
Beberapa macam metode
penutupan vas deferens, antara lain dengan cara:
a. Menjepit saluran vas deferens dengan klip (jepitan) dari
tantalum.
b. Mengkauter kedua ujung saluran vas deferens
c. Menyuntik saluran vas deferens dengan sclerotizing agent
sehingga menjadi buntu
d. Menutup saluran vas deferens dengan tutup semacam jarum
e. Mengikat saluran vas deferens
f. Kombinasi antara dua metode sebelumnya, misalnya mengikat
dan kauterisasi
3. Keuntungan dari Vasektomi
a. Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
b. Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi
hormon
c. Tidak menggangu kehidupan seksual suami istri
d. Lebih efektif (tingkat kegagalannya sangat kecil)
e. Lebih ekonomis (hanya memerlukan biaya untuk sekali
tindakan)
d. Kalau Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit
e. Tidak ada resiko kesehatan
f. Tidak ada mortalitas/kematian
g. Dapat digunakan seumur hidup
h. Sifatnya permanen
4. Kerugian dari Vasektomi
a. Prosedur ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang masih
ingin mempunyai anak lagi.
b. Hanya boleh diterapkan pada pasangan yang memang
memutuskan untuk tidak ingin memiliki momongan lagi.
c. Preosedur ini harus dilakukan dengan tindakan pembedahan.
d. Tidak langsung bisa diandalkan, karena harus menggunakan
kontrasepsi lain (kondom) dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu setelah
prosedur sampai dinyatakan bahwa sel sperma sudah tidak ada.
5. Efek Samping Vasektomi
Pada kebanyakan pria tindakan vasektomi tidak menimbulkan
efek samping dan sangat jarang menimbulkan komplikasi yang serius. Meskipun
demikian masih ada kemungkinan terjadi beberapa efek samping yang timbul pasca
tindakan operasi yaitu:
a. Kalau Adanya darah di dalam air mani
b. Memar pada skrotum
c. Perdarahan atau bekuan darah pada skrotum
d. Infeksi pasca operasi
e. Pembengkakan
f. Perasaan tidak nyaman
6. Tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek samping
yang timbul pasca operasi
a. Skrotum sebaiknya di kompres dengan air es pada waktu 24
jam setelah operasi
b. Gunakan celana yang memiliki penyangga agar tidak
menimbulkan gesekan langsung pada skrotum.
c. Jika pembengkakan skrotum diikuti dengan skrotum yang
menjadi merah meradang kemungkinan sudah terjadi infeksi pada daerah skrotum.
7. Syarat yang harus dipenuhi ketika hendak Vasektomi
a. Harus dilakukan secara sukarela
b. Harus mendapat persetujuan istri
c. Memiliki Jumlah anak yang cukup minimal dua orang, dan
anak paling kecil harus sudah berumur diatas dua tahun
d. Mengetahui akibat tindakan vasektomi.
e. Memiliki umur yang tidak kurang dari 30 tahun.
f. Memiliki istri dengan umur yang tidak kurang dari 20
tahun dan tidak lebih dari 45 tahun
Resiko terbesar dalam melakukan vasektomi adalah ketika
pasien mengalami perubahan pikiran dan ingin memiliki anak lagi. Meskipun
proses vasektomi bisa dibalikkan, tetapi tidak ada jaminan bahwa vas deferens
akan bekerja seperti sebelumnya, dan pembalikan proses vasektomi ini memerlukan
prosedur operasi yang lebih rumit, lebih mahal dan tentunya tidak efektif.
Sebaiknya, sebelum memutuskan untuk melakukan melakukan
vasektomi harus dipikirkan dengan matang dan mantap terlebih dahulu.
Semoga bermanfaat
Bidan Oveeta_29
Alodokter
Mediskus