MENULIS ADALAH TERAPI JIWA
MENULIS ADALAH TERAPI JIWA
Setiap hari kita pasti alami peristiwa yang berbeda. Tiap jam, menit, bahkan detik, tidak akan pernah sama. Ada kebahagiaan dan kesedihan yang datang silih berganti. Hari ini, mungkin kita gembira karena sedang jatuh cinta, keesokan harinya bisa jadi menangis tak henti sebab putus cinta. Ada pula yang bahagia, hari ini memulai hidup baru bersama pasangan dalam satu ikatan perkawinan, jauh disana ada yang hampir putus asa karena di PHK dari perusahaan tempat bekerja.
Tak pelak semua rasa yang ada, mampu menguras emosi jiwa kita. Hati bergemuruh, detak jantung meningkat, muncul keluhan pusing berkepanjangan, bahkan ada yang sampai timbulkan rasa mual. Padahal, tidak pernah punya sakit maag sebelumnya. Hidup rasanya menjadi tidak tenang.
Banyak hal yang biasanya dilakukan jika berada dalam posisi seperti itu. Ada yang melupakannya dengan berolahraga, berkumpul dengan teman, curhat sahabat dekat, makan secara berlebihan, ada pula yang memilih melakukan tindakan negatif seperti merokok tak henti- henti.
Pernah mengalami hal yang demikian???
Beberapa waktu lalu, saya pernah mengalami stres dikarenakan rutinitas pekerjaan. Merasa tak mampu mengemban tanggungjawab sebagai seorang tenaga kesehatan. Bekerja sal-asalan, dan rasanya sungguh tidak karuan. Tidurpun rasanya tidak tenang. Sampai akhirnya, saya putuskan untuk menulis.
Sebuah studi terbaru menemukan, bahwa mengekspresikan diri melalui tulisan dapat membantu seseorang mengatasi situasi stres atau tekanan mental yang mereka hadapi.
Sesuai penelitian menunjukkan, mengungkapkan perasaan pada selembar kertas bisa mendinginkan otak dan membantu melakukan tugas yang merangsang stres dengan lebih efisien.
Penulis utama Hans Schroder, mahasiswa doktoral di Michigan Universitas Negeri (MSU), setelah melakukan penelitian menyatakan bahwa
"Temuan kami menunjukkan bahwa jika Anda berhasil mengeluarkan rasa khawatir keluar dari kepala Anda melalui tulisan ekspresif, sumber kognitif tersebut bisa dibebaskan untuk bekerja menuju tugas yang lebih efisien," .
Penelitian awal tentang manfaat menulis ekspresif dilakukan oleh Pennebaker & Beal tahun 1986 di Amerika. Hasilnya menyebutkan bahwa Kebiasaan menulis tentang pengalaman hidup yang berharga dapat menurunkan masalah kesehatan.
Beberapa penelitian yang lain menyebutkan bahwa menulis dalam jangka panjang dapat menurunkan stres, meningkatkan sistem imun, menurunkan tekanan darah, mempengaruhi mood, merasa lebih bahagia, bekerja dengan lebih baik dan mengurangi tanda-tanda depresi.
Sedangkan dalam aspek sosial dan perilaku, menulis dapat meningkatkan memori, nilai rata-rata siswa sekolah, dan kemampuan sosial linguistik.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, ternyata menulis bukan sekadar media untuk menuangkan ide dan gagasan, tetapi juga sebagai terapi untuk kesehatan fisik dan mental.
Berikut adalah manfaat- manfaat menulis yang bisa kita dapatkan untuk kesehatan yang dikutip dari Majalah Reader Digest Indonesia :
1. Mengurangi Berat Badan
Para peneliti dari Women' s Health Initiative menarik kesimpulan bahwa catatan harian tentang makanan yang dikonsumsi membantu menimbulkan kesadaran tentang konsumsi kalori dan asupan lemak. dan jika kita mengetahui seberapa banyak yang telah dilahap , akan lebih mudah menguranginya.
2. Meningkatkan kualitas tidur
Ilmuwan di Temple University meemukan bahwa wanita yang menuliskan pengalaman traumatisnya, seperti pemerkosaan atau kecelakaan lalulintas yang parah, ternyata jarang mengalami sakit kepala, susah tidur, dan gejala depresi dibandingkan mereka yang tidak menuliskannya.
3. Melawan penyakit
Berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 2002 di Ben Gurion University, Israel, disimpulkan bahwa mereka yang menuliskan sebuah kejadian yang menjadi beban pikiran, akan mengurangi frekuensi kinjungan mereka ke klinik pengobatan selama 15 bulan kedepan.
4. Mengurangi stres
Sebuah study di Chicago Medical School menemukan bahwa ketika penderita kanker yang kurang diperhatikan keluarganya menuliskan tentang penyakit yang dideritanya selama 20 menit setiap hari, mereka jadi jarang mengalami stres selama 6 bulan berikutnya.
Itulah beberapa uraian mengenai manfaat menulis untuk kesehatan jiwa dan raga.
Setelah kita tau manfaatnya, apakah kita tidak ingin menulis?
Apakah tidak ingin mencoba menulis untuk kelola stres kita?
Saya sudah mencobanya............
Semoga bermanfaat 😉
Bidan Oveeta_29
guesehat
MSN
ejournal
Unknown
HUMAS IKSPI KERA SAKTI BOJONEGORO
KEEMPAT PENJURU MENCARI SAUDARA BILA MUSUH ADA PANTANG TUNDUK KEPALA.
- Unknown
- JANUARI 15, 1980
- 162171 Bojonegoro
- humasikspibojonegoro.com
- +123 456 789 111